Jawaban UAS
Nama : Agus Sadikin
Pada tahap ini kegiatan guru adalah melakukan penilaian atas proses pembelajaran yang telah dilakukan. Evaluasi adalah alat untuk mengukur ketercapaian tujuan. Dengan evaluasi, dapat diukur kuantitas dan kualitas pencapaian tujuan pembelajaran. Sebaliknya, oleh karena evaluasi sebagai alat ukur ketercapaian tujuan, maka tolak ukur perencanaan dan pengembangannya adalah tujuan pembelajaran.
Dalam kaitannya dengan pembelajaran, Moekijat (seperti dikutip Mulyasa) mengemukakan teknik evaluasi belajar pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai berikut:
“(1) Evaluasi belajar pengetahuan, dapat dilakukan dengan ujian tulis, lisan, dan daftar isian pertanyaan; (2) Evaluasi belajar keterampilan, dapat dilakukan dengan ujian praktek, analisis keterampilan dan analisis tugas serta evaluasi oleh peserta didik sendiri; (3) Evaluasi belajar sikap, dapat dilakukan dengan daftar sikap isian dari diri sendiri, daftar isian sikap yang disesuaikan dengan tujuan program, dan skala deferensial sematik (SDS)”
Apapun bentuk tes yang diberikan kepada peserta didik, tetap harus sesuai dengan persyaratan yang baku, yakni tes itu harus:
1. Memiliki validitas (mengukur atau menilai apa yang hendak diukur atau dinilai, terutama menyangkut kompetensi dasar dan materi standar yang telah dikaji);
2. Mempunyai reliabilitas (keajekan, artinya ketetapan hasil yang diperoleh seorang peserta didik, bila dites kembali dengan tes yang sama);
3. Menunjukkan objektivitas (dapat mengukur apa yang sedang diukur, disamping perintah pelaksanaannya jelas dan tegas sehingga tidak menimbulkan interpretasi yang tidak ada hubungannya dengan maksud tes);
4. Pelaksanaan evaluasi harus efisien dan praktis.
Read more...
NPM
: 5520110114
Bidang
Studi : PAI
Lokasi
: Perkotaan
Jika anda seorang guru professional yang
akan melakukan pembelajaran di sekolah percontohan, tahapan apa yang akan anda
lakukan agar siswa belajar penuh semangat mengikuti pembelajaran yang anda
lakukan dengan mengacu pada teori yang sudah dipelajari, dan anda dalam
pembelajaran tersebut selalu melibatkan Media Pembelajaran. Jelaskanlah dengan
anda sebagai guru bidang studi tertentu
Jawabannya:
Tahapan-tahan
pembelajaran yang akan saya lakukan dalam menyampaiakan pembelajaran PAI agar
siswa penuh semanagat dan menyenangkan adalah sebagai berikut :
A. Tahap
Perencanaan
Pada tahap
perencanaan ini saya akan membuat atau mendesain pembelajaran PAI dengan
mengacu pada model desain pembelajaran dick and Carey, yaitu :
1.
Mengidentifikasikan tujuan umum pembelajaran.
2.
Melaksanakan analisi pembelajaran
3.
Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa
4.
Merumuskan tujuan performansi
5.
Mengembangkan butir–butir tes acuan patokan
6.
Mengembangkan strategi pembelajaran
7.
Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran
8.
Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif
9.
Merevisi bahan pembelajaran
10. Mendesain dan
melaksanakan evaluasi sumatif.
Dari
ke sepuluh tahap tersebut saya operasionalkan dalam bentuk perencanaan
pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran PAI yang akan
saya sampaikan.
1. Standar
kompetens, kompetensi Dasar dan indicator
2. Menentukan
tujuan pembelajaran
3. Merancang
materi pembelajaran
4. Menentukan
metode, sumber dan media belajar yang sesuai
5. Menentukan
langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakan
6. Menentukan
langkah-langkah penilaian dan merancang instrument penilaian bagi siswa
B. Tahap
Pelaksanaan
Tahap ini merupakan tahap implementasi atau
tahap penerapan atas desain perencanaan yang telah dibuat diatas. Hakikat dari
tahap pelaksanaan adalah kegiatan operasional pembelajaran itu sendiri. Dalam
tahap ini, saya melakukan interaksi belajar-mengajar melalui penerapan berbagai
strategi metode dan tekhnik pembelajaran, serta pemanfaatan seperangkat media.
Dalam proses ini, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan,
diantaranya ialah:
1)
Aspek pendekatan dalam pembelajaran.
Pada
aspek pendekatan ini diterapkan beebrapa teori dan prinsip pembelajaran.
2)
Aspek Strategi dan Taktik dalam Pembelajaran
Pembelajaran sebagai proses, aktualisasinya
mengimplisitkan adanya strategi. Strategi berkaitan dengan perwujudan proses
pembelajaran itu sendiri. Strategi pembelajaran berwujud sejumlah tindakan
pembelajaran yang dilakukan guru yang dinilai strategis untuk
mengaktualisasikan proses pembelajaran. Terkait
dengan pelaksanaan strategi adalah taktik pembelajaran. Taktik pembelajaran
berhubungan dengan tindakan teknis untuk menjalankan strategi. Untuk
melaksanakan strategi diperlukan kiat-kiat teknis, agar nilai strategis setiap
aktivitas yang dilkukan guru-murid di kelas dapat terealisasi. Kiat-kiat teknis
tertentu terbentuk dalam tindakan prosedural. Kiat teknis prosedural dari
setiap aktivitas guru-murid di kelas tersebut dinamakan taktik pembelajaran.
Dengan perkataan lain, taktik pembelajaran adalah kiat-kiat teknis yang
bersifat prosedural dari suatu tindakan guru dan siswa dalam pembelajaran
aktual di kelas.
3)
Aspek
Metode dan Tekhnik dalam Pembelajaran, Aktualisasi pembelajaran berbentuk serangkaian
interaksi dinamis antara guru-murid atau murid dengan lingkungan belajarnya.
Interaksi guru-murid atau murid dengan lingkungan belajarnya tersebut dapat
mengambil berbagai cara. Cara-cara interaksi guru-murid atau murid dengan
lingkungan belajarnya tersebut lazimnya dinamakan metode.
Metode merupakan bagian dari sejumlah tindakan strategis yang menyangkut tentang cara bagaimana interaksi pembelajaran dilakukan. Metode dilihat dari fungsinya merupakan seperangkat cara untuk melakukan aktivitas pembelajaran. Ada beberapa cara dalam melakukan aktivitas pembelajaran, misalnya dengan berceramah, berdiskusi, bekerja kelompok, bersimulasi dan lain-lain. Setiap metode memiliki aspek teknis dalam penggunaannya. Aspek teknis yang dimaksud adalah gaya dan variasi dari setiap pelaksanaan metode pembelajaran
Metode merupakan bagian dari sejumlah tindakan strategis yang menyangkut tentang cara bagaimana interaksi pembelajaran dilakukan. Metode dilihat dari fungsinya merupakan seperangkat cara untuk melakukan aktivitas pembelajaran. Ada beberapa cara dalam melakukan aktivitas pembelajaran, misalnya dengan berceramah, berdiskusi, bekerja kelompok, bersimulasi dan lain-lain. Setiap metode memiliki aspek teknis dalam penggunaannya. Aspek teknis yang dimaksud adalah gaya dan variasi dari setiap pelaksanaan metode pembelajaran
4)
Prosedur Pembelajaran, Pembelajaran dari sisi proses
keberlangsungannya, terjadi dalam bentuk serangkaian kegiatan yang berjalan
secara bertahap. Kegiatan pembelajaran berlangsung dari satu tahap ke tahap
selanjutnya, sehingga terbentuk alur konsisten. Tahapan pembelajaran yang
konsisten yang berbentuk alur peristiwa pembelajaran tersebut merupakan prosedur
pembelajaran.
C. Tahap
Evaluasi
Pada hakekatnya
evaluasi merupakan suatu kegiatan untuk mengukur perubahan perilaku yang telah
terjadi. Pada umumnya hasil belajar akan memberikan pengaruh dalam dua bentu
1. Peserta akan mempunyai perspektif terhadap
kekuatan dan kelemahannya atas perilaku yang diinginkan;
2. Mereka mendapatkan bahwa perilaku yang
diinginkan itu telah meningkat baik setahap atau dua tahap, sehingga sekarang
akan timbul lagi kesenjangan antara penampilan perilaku yang sekarang dengan
tingkah laku yang diinginkan. Pada tahap ini kegiatan guru adalah melakukan penilaian atas proses pembelajaran yang telah dilakukan. Evaluasi adalah alat untuk mengukur ketercapaian tujuan. Dengan evaluasi, dapat diukur kuantitas dan kualitas pencapaian tujuan pembelajaran. Sebaliknya, oleh karena evaluasi sebagai alat ukur ketercapaian tujuan, maka tolak ukur perencanaan dan pengembangannya adalah tujuan pembelajaran.
Dalam kaitannya dengan pembelajaran, Moekijat (seperti dikutip Mulyasa) mengemukakan teknik evaluasi belajar pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai berikut:
“(1) Evaluasi belajar pengetahuan, dapat dilakukan dengan ujian tulis, lisan, dan daftar isian pertanyaan; (2) Evaluasi belajar keterampilan, dapat dilakukan dengan ujian praktek, analisis keterampilan dan analisis tugas serta evaluasi oleh peserta didik sendiri; (3) Evaluasi belajar sikap, dapat dilakukan dengan daftar sikap isian dari diri sendiri, daftar isian sikap yang disesuaikan dengan tujuan program, dan skala deferensial sematik (SDS)”
Apapun bentuk tes yang diberikan kepada peserta didik, tetap harus sesuai dengan persyaratan yang baku, yakni tes itu harus:
1. Memiliki validitas (mengukur atau menilai apa yang hendak diukur atau dinilai, terutama menyangkut kompetensi dasar dan materi standar yang telah dikaji);
2. Mempunyai reliabilitas (keajekan, artinya ketetapan hasil yang diperoleh seorang peserta didik, bila dites kembali dengan tes yang sama);
3. Menunjukkan objektivitas (dapat mengukur apa yang sedang diukur, disamping perintah pelaksanaannya jelas dan tegas sehingga tidak menimbulkan interpretasi yang tidak ada hubungannya dengan maksud tes);
4. Pelaksanaan evaluasi harus efisien dan praktis.